Jumat, 21 Januari 2011

Pemain biola unik dan langka


"Ms Chang was a wonder. Chang adalah keajaiban. Her full, beautiful tone, unimpeachable intonation and restrained sincerity worked perfectly against the music around her. penuh nya, nada yang indah, intonasi tak tercela dan ketulusan terkendali bekerja sempurna terhadap musik di sekelilingnya. One heard everything, and everything was worth hearing.” Satu mendengar semuanya, dan semuanya mendengar layak. "
–The New York Times -The New York Times
“I thought Sarah Chang was the most wonderful, perfect, ideal violinist I had ever heard.” "Saya pikir Sarah Chang adalah, yang paling indah sempurna, pemain biola yang ideal pernah saya dengar."
–Lord Yehudi Menuhin -Tuhan Yehudi Menuhin
“Her gifts are at a level so removed from the rest of us that all we can do is feel the appropriate awe and then wonder on the mysteries of nature. "Hadiah nya berada pada tingkat sehingga dihapus dari sisa kita bahwa semua bisa kita lakukan adalah merasakan kekaguman yang tepat dan kemudian bertanya-tanya tentang misteri alam. The ancients would certainly have had Ms. Chang emerging fully formed from some Botticellian scallop shell.” Dahulu tentu akan memiliki Ms Chang muncul sepenuhnya terbentuk dari beberapa cangkang kerang Botticellian. "

Rabu, 19 Januari 2011

Pemain biola terkenal

Vanessa-Mae Vanakorn Nicholson (lahir di Singapura, 27 Oktober 1978; umur 32 tahun), biasanya disebut Vanessa-Mae (dalam bahasa Tionghoa: 陳美, Chén Měi), adalah musisi pop dan klasik Britania Raya kelahiran Singapura. Ia terkenal dalam kemampuan bermain violinnya.
Vanessa-Mae dilahirkan dari keluarga Thai, ayahnya (Varaprong Vanakorn, sekarang menjadi biarawan) dan ibunya bernama Pamela Tan. Setelah orang tuanya bercerai, maka ibunya kawin lagi dengan Graham Nicholson (seorang Inggris), kemudian keluarga ini pindah ke Inggris pada waktu Mae berusia 4 tahun, tetapi mereka berpisah beberapa tahun kemudian. Ia dibesarkan di London, dan mendapat pendidikan di Francis Holland School London.
Vanessa-Mae, dilahirkan pada 27 Oktober 1978 di Singapura (kebetulan bersamaan dengan tanggal lahir pemain biola terkenal Niccolò Paganini, yang terpaut 196 tahun yaitu 27 Oktober 1782.
Vanessa-Mae mulai belajar piano pada usia 3 tahun dan belajar biola pada usia 5 tahun (umumnya para musisi klasik dunia belajar pada usia 4-6 tahun).
Pada usia muda telah sering muncul di TV London, dan pada usia 13 tahun telah membuat rekaman Koncerto Biola ciptaan Tchaikowski dan Beethoven bersama Orkes Philharmoni (suatu prestasi luar biasa seperti umumnya pemain biola dunia yang muncul pada usia 11-13 tahun dengan memainkan repetoir standar yaitu Conerto Biola ciptaan Tchaikowski atau Beethoven dengan iringan orkes Philharmoni).
Vanessa-Mae muncul secara internasional pada Schleswig-Holstein Musik Festival di Jerman tahun 1988 (pada usia 10 tahun), dan sejak tahun 1988 muncul dengan Orkes Philharmoni di London.
Vanessa-Mae sejak usia remaja ia meninggalkan musik klasik ke musik pop-klasik dengan gaya yang menakjubkan. Ia bermain dalam album Janet Jackson yang berjudul The Velvet Rope di mana bermain biola solo pada lagu "Velvet Rope." Pada tahun 1995 (usia 17 tahun) ia mengeluarkan album pertama musik pop dengan judul The Violin Player.
Pada April 2006 (usia 28), Vanessa-Mae termasuk seniman muda yang kaya menurut daftar Sunday Times Rich List tahun 2006, sekitar £32 juta (Rp. 640 milyar) dari hasil main konser dan penjualan rekaman 10 juta kopi di dunia, sebagai pemain biola wanita termuda.
Vanessa-Mae memiliki dua biola, yang akustik buatan Guadagnini tahun 1761 dan biola listrik buatan Zeta Jazz model. Biola Guadagnini dibelikan oleh orang tuanya pada lelang seharga £150,000 (Rp. 10 juta). Namun pada bulan Januari 1995 dicuri orang, setelah itu ditemukan kembali oleh polisi 2 bulan kemudian. Pada suatu hari ia jatuh dan biola Guadagnini rusak, namun dapat diperbaiki kembali.
Dia juga memiliki biola listrik Zeta Jazz Model berwarna putih dan yang lain dengan warna bendera Amerika. Dia sejak tahun 2001 memakai Zeta Jazz Model berwarna perak. Dia juga memiliki biola listrik buatan Ted Brewer berwarna transparan dari acrylic. Dia juga sering membeli biola baru dan dijual kembali.

Aliran musik biola

Klasik

Sejak zaman Barok dan Rococo biola telah menjadi alat musik yang vital dalam seni musik Barat karena beberapa sebab. Nada yang dihasilkan biola terdengar dengan lebih jelas dari alat musik klasik yang lain, menjadikannya cocok untuk memainkan bagian melodi musik. Jika dimainkan oleh orang yang ahli, maka biola merupakan alat musik yang sangat cepat dan dapat memainkan rentetan nada yang cepat dan sukar.
Dalam orkestra, biola merupakan sebagian besar dari musik yang dimainkan. Pemain biola dibagi menjadi dua bagian, biasa disebut dengan pemain biola pertama dan kedua. Komposer biasanya memberikan bagian nada melodi kepada pemain pertama, sedangkan pemain kedua memainkan nada harmoni atau nada melodi satu oktaf di bawah pemain pertama. Pemain kedua juga biasanya duduk di bagian dalam dan bertugas untuk membalik kertas not ketika duduk berdampingan di samping pemain pertama yang duduk di bagian luar lebih dekat ke para pirsawan.
Kuartet gesek biasanya terdiri dari dua pemain biola - satu pemain pertama dan satu pemain kedua -, seorang pemain viola, dan seorang pemain cello.
Karena potensi biola jika dimainkan oleh maestro biola dapat menghasilkan lagu yang sangat indah, maka biola yang berkualitas tinggi dapat mencapai harga yang sangat mahal.

[sunting] Jazz

Penggunaan biola dalam musik jazz sudah tercatat sejak awal abad ke-20. Salah satu pionirnya yang terkenal adalah Joe Venuti. Pemain biola jazz ternama Indonesia antara lain Luluk Purwanto. Untuk daftar pemain biola jazz, lihat pula daftar pemain biola jazz.

[sunting] Pop

Beberapa contoh musik pop yang memadukan unsur biola ke dalam musik mereka antara lain: The Corrs, yang memadukan musik rakyat Irlandia yang sering menggunakan biola, Dixie Chicks yang bergenre country, dan Electric Light Orchestra yang beraliran cadas, Vanessa Mae, Bond, Nigel Kennedy, Yellowcard, Dave Matthews Band, dan lain-lain.

[sunting] Rakyat

Beberapa contoh musik rakyat (folk) yang banyak memakai biola: musik rakyat Irlandia, bluegrass (Amerika Serikat), keroncong (Portugal dan Indonesia), dan musik Melayu.

Bagian biola

Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.)
Badan biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang bagi busur biola untuk bergerak.

Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya). Lubang suara tersebut mempengaruhi kelenturan suara biola, dan juga sebagai "lubang nafas" biola pada saat udara beresonansi di dalamnya. Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis yang disebut purfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan jembatan biola di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.
Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap biola itu sendiri. Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau diberi lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola. Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak dihiraukan.
Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal yang sama di bagian badan biola.

Sejarah biola

Alat musik dawai yang mula-mula biasanya dimainkan dengan cara dipetik (misalnya harpa tangan Yunani). Alat musik gesek diperkirakan berasal dari budaya penunggang kuda di kawasan Asia tengah, contohnya alat musik bangsa Mongolia Morin huur. Alat musik gesek berdawai dua bangsa Turkik dan Mongolia dawainya dari surai kuda, dimainkan dengan busur surai kuda, dan memiliki ukiran kepala kuda di bagian kepalanya. Biola, viola, dan cello yang busurnya masih dibuat dari surai kuda, adalah peninggalan bangsa nomaden tersebut.[1]
Dipercayai bahwa alat musik mula-mula tersebut dibawa ke Asia Timur, India, Bizantium dan Timur Tengah; di tempat-tempat tersebut mereka menyesuaikan dengan lingkungannya dan berkembang menjadi alat musik erhu, esra, harpa tangan Bizantium, dan rebab. Biola dalam bentuk modern bermula dari Italia Utara pada awal abad ke-16, terutama di kota pelabuhan Venice dan Genoa yang berhubungan langsung ke Asia Tengah lewat jalur sutera.
Biola Eropa modern dipengaruhi oleh berbagai alat musik, terutama dari Timur Tengah[2] dan Bizantium[3][4]. Tiga jenis alat musik mula-mula yang biasanya disebut sebagai cikal-bakal biola adalah rebec (yang diturunkan dari harpa tangan Bizantium[5] dan rebab), vielle (biola abad Renaisans), dan lira da braccio[6] (yang juga diturunkan dari harpa tangan Bizantium[3]). Salah satu deskripsi terawal tentang biola, termasuk cara penyetelannya, ada di dalam Epitome musical karya Jambe de Fer, yang diterbitkan di Lyon pada 1556.[7] Perlahan-lahan biola mulai menyebar ke seluruh Eropa.
Biola tertua yang pernah dicatat yang memiliki empat senar seperti biola modern dibuat oleh Andrea Amati pada tahun 1555, walaupun tahun tepatnya diragukan. (Biola yang lebih awal hanya memiliki tiga senar, disebut violetta.) Biola seketika menjadi populer, baik di antara para pemusik jalanan maupun para bangsawan, terbukti bahwa raja Perancis Charles IX menyuruh Amati untuk membuat 24 biola untuknya pada tahun 1560.[8] Biola tertua yang masih ada saat ini adalah salah satu dari ke-24 biola ini, dan diberi nama "Charles IX", dibuat di Cremona c. 1560. Biola jaman Renaisans yang paling bagus dengan ukiran dan hiasan adalah Gasparo da Salò (1574 c.) yang pertama-tama dimiliki oleh Ferdinand II, Adipati Agung Austria, dan selanjutnya, sejak 1841, oleh virtuoso Norwegia Ole Bull, yang menggunakannya selama empat puluh tahun dan ribuan konser. Saat ini biola tersebut berada di Vestlandske Kustindustrimuseum di Bergen, Norwegia. "The Messiah" atau "Le Messie" (juga dikenal sebagai "Salabue") yang dibuat oleh Antonio Stradivari pada 1716 belum pernah sekalipun dipakai. Biola tersebut berada di Museum Ashmolean di Oxford.[9]
Terjadi perubahan yang cukup besar pada pembuatan biola pada abad ke-18, terutama dalam hal panjang dan sudut leher biola. Mayoritas alat musik yang lama telah diperbarui sesuai standar yan baru ini, dan maka dari itu jelas berbeda dari keadaan alat musik tersebut ketika diselesaikan oleh seniman pembuat biola, termasuk perbedaan dalam hal suara dan respons.[10] Namun alat-alat musik ini dengan kondisi mereka pada saat ini menjadi standar kesempurnaan pada seni pembuatan biola dan suara biola, dan pembuat biola di seluruh dunia berusaha untuk mendekati ideal tersebut sedapat mungkin.
Hingga hari ini, alat musik dari "Jaman Keemasan" pembuatan biola, terutama yang dibuat oleh Stradivari dan Guarneri del Gesù, adalah alat-alat musik yang paling diburu oleh kolektor dan pemain biola. Rekor harga biola saat ini untuk biola Stradivari adalah AS$3.544.000 dalam sebuah lelang pada 16 Mei 2006. Semua biola Stradivarius memiliki nama unik; biola termahal Stradivari bernama "Hammer" ("Palu") yang dibuat pada tahun 1707.

Biola

Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola, cello dan double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional (lihat di bawah).
Di dalam bahasa Indonesia, orang yang memainkan biola disebut pemain biola (pebiola), atau violinis (Inggris: Violinist - bedakan dengan violis atau pemain viola). Orang yang membuat atau membetulkan alat musik berdawai disebut luthier.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger